DAFTAR ISI

Supported by Seowaps

Kamis, 04 Februari 2016

Pendidikan Di China

Pendidikan di Cina : Dari konfusianisme hingga komunisme
Tradisi skolastik
            Di awal sejarahnya, Cina sudah memliki karya tulis nyata yang dinamakan “ the classics-Klasik”. Yang paling penting adalah lima klasik yaitu yang terdiri dari :
1)      Kitab perubahan ( book of changes) atau kitab ketuhanan ( book of divination)
2)      Kitab sejarah ( book of history)
3)      Kitab syair ( book of odes ) atau kitab nyanyian ( book of songs)
4)      Catatan ritual ( the records of rituals) atau kitab upacara keagamaan ( book of rites)
5)      Catatan musim semi dan musim gugur (The spring and autumn annals)
Konon konfisius mempunyai andil dalam tiap-tiap karya tersebut minimal sebagai pemberi komentar. Cendikiawan kedua setelah konfisius yang berperan dalam pembentukan tradisi ajaran konfisius adalah mensius (372-289 S.M ). Masyarakat cina menghormatinya dengan sebutan second saga ( orang bijak kedua). Kitab mensius dan analects menjadi inti dari kumpulan karya klasik baru. Cendikiawan besar di masa Sung, Chu His (1130-1200) menggabungkan kedua teks tersebut dengan dua esai paling masyhur dalam five classics, yaitu the great learning dan the doctrine of the mean, dan menjadi empat kitab. Keempat karya ini sampai abad 20 menjadi rangkaian pelajaran dasar bagi seluruh cendekiawan muda cina yang bercita-cita tinggi.Pendekatan paling umum dalam dalam penelaahan pemikiran konfisius ialah dengan membaca Analects, sedangkan analects berisi serangkaian peribahasa sngkat dan jenaka yang kebanyakan keluar dari konteks. Seorang penulis memberi kesan bahwa menganalisa pandangan global konfisius dengan membaca analects sama artinya dengan mempelajari literatur barat dengan membaca bartlett’s familiyar quotations.
Seorang sarjana atau cendikiawan penganut sejati ajaran konfisius adalah orang yang menempatkan ilmu pengetahuan di atas segala-galanya.Konfisius selalu mendorong murid-muridnya untuk membuat pengetahuan orisinil dan menhindari peniruan.Para illmuwan barat yang melihat minimnnya kreativitas dan kesustraan cina sering diingatkan pada perumusan pengetahuan humanistic di Eropa abad 16 dan menyebutnya dengan istilah Ciceronianisme.

Pendidikan dan sekolah pada sejarah awal Cina
Sebelum masa konfisius  kepala Negara petrnal (dari pihak ayah), kaisar, pada pelaksanaanya menjadi guru agungdan seluruh rakyat adalah muridnya. Kaisar mengajar dengan teladan dan perintah.Murid-murid yang baik diberi penghargaan dengan memberikan jabatan pemerintah, sedangakan murid yang tidak patuh dihukum dengan di denda atau pengasingan. Semua orang yang ingin mendapat sebutan sebagai kaum terpelajar wajib memiliki pengetahuan beberapa seni kuno yang sudah di tentukan .Pada dasarnya Negara yang ideal adalah sekolah yang ideal. Seorang penulis menjabarkan kurikulum periode chou meliputi enam sifat kebajikan, enam tindakan terpuji, dan enam illmu. Dapat disimpulkan bahwa pada abad kedua sebelum masehi, seorang anak laki-laki yang panadai sudah bias menempuh jalur pendidikan yang bersambung dari sekolah sampai universitas. Dalam dinasti tang (618-907), para penganut konfisius telah mendirikan beberapa sekoalah ahli. Seluruh pembahasan tentang pendidikan formal pada awal sejarah cina hanya ditunjukan untuk anak laki-laki.Pendidikan anak perempuan tidak diperhatiakan.Gadis-gadis keturunan bangsawan mungkin saja mendapat prngajaran tatakrama sesuai dengan harkatnya, sedangkan gadis-gadis biasa hanya diajari illmu memasak dan membuat pakaian.
Bantahan dan masukan bagi konfusianisme
Kepercayaan ajaran konfisius merupakan pengaruh yang paling meresap dalam sejarah cina, namun tidak pernah benar-benar menguasai bidang intelektual.Kekuatan-kekuatan yang terkadang berhasil menandingi kebesaran konfisiusme diantaranya adalah Toisme, Legalisme, dan Budhisme. Toisme bias disebut juga agama, juga sebagai aliran filsafat. Sebagai agama, toisme membangun teologi, kesustraan, dan kuil sendiri yang sering kali merupakan peniruan atas agama budha yang sangat karya warna. Selama berabad-abad , tosme dan budhisme menjadi agak bersifat konfisius, sedangakn konfusianisme nyata sekali diwarnai aliran-aliran ini. Doktrin konfusianisme dan toisme saling melengkapi dalam banyak hal, berjalan berdampingan layak dua aliran yang berpengaruh dalam pemikiran dan kesustraan cina di kemudian hari. Para penganut toisme tak banyak menaruh harapan akan manfaat pendidikan bagi manusia, para penganut toisme terang terangan menolak pendidikan formal disekolah.
Aliran pemikiran cina klasik ketiga adalah legalisme. Ahli piker utama yang membri inspirasi para penganut lagalisme adalah Tsun Tzu .Tsun Tzu dikenal sebagai guru sekaligus politisi.Filasafat legalisme, sebuah doktrin leviathan versi cina, disebut demikian karena ajaran-ajarannya yang menekan hokum sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan.Anegara ideal yang diinginkan penganut legalis terkadang serupa dengan masyarakat tradisional yang diimpikan pengikut taois, karena kedua kelompok ini sama-sama tidak menyakini pemberian hak suara atau kekuasaan terhadap rakyat.
Agama budha atau budhisme memasuki cina dari india sekitar abad ke 1 melalui rute perdagangan yang melintasi gurun asia tengah. Budhisme sangat memperhatikan sisi sepiritual dan estentis manusia, sebagai orang miskin dan sengsara dapat menemukan penghiburan dalam ritual dan keheningan yang lazim dalam kepercayaan orang baru.Budhisme semakin lama semakin berpadu dengan gagasan toisme dan konfusianisme dan mencapai kedudukan sedemikian rupa sehingga cina dari abad 3 hingga 9 kerap dianggap sebagai Negara budha.
Renaisans pendidikan
Dinasti sung melihat adanya kekuatan besar pada kemajuan budaya cina dan perkembangan aliran filsafat dan sastra baru yang dikenal dengan Neo konfusianisme. Dalam masa ini pula elemen-elemen budhisme, toisme, dan legalisme tidak kuasa menolak untuk melebur dengan aliran utama konfusianisme.Para penganut neo konfusianisme adalah kaum tradisionalis sekaligus reformasi. Tradisi mereka coba lestarikan dan pembaharuan yang mereka sebar luaskan dapat dilihat pada tulisan-tulisan kreatif pemikiran terbesar pada periode Sung, yaitu chu hsi (1130-1200 SM). Tulisan-tulisan chu his memperlihatkan keagungan sekaligus keterbatasan ajaran konfusius. Sampai saat itu, dengan segenap kejangkauan minat dan aspek terjang keillmuannya, chu his tidak pernah membiarkan perhatiannya keluar dari jalur humaniora kepada illmu alam maupun illmu social. Pola pendidikan yang ada pada akhir dinasti sung berlangsung nyaris tanpa perubahan selama 6 abad berikutnya. Kronologi khas pada periode sung dan pasca sung dimulai saat putra-putra keluarga kaya atau kelas menengan umur 7 tahun. Materi dasar yang banyak diberikan adalah three character classic disebut demikan karena tiap kalimat dalam buku ini hanya berisi tiga karakter huruf.Huruf-huruf tersebut disusun sedemiakan rupa sehingga ketika dibaca menghasilkan efek berirama yang memudahkan pembaca untuk mrnghafalnya.Seiring dengan meningkatnya kemampuan membaca dan menulis seorang anak laki-laki diwajibkan menguasai pelajaran yang lebih sulit seputar pengertian terperinci tentang bakti anak kepada orang tua.
Ujian untuk menjadi pejabat pemerintahan
Beberapa kali dinyatakan bahwa cina sebelum abad ke 19 belum memiliki sekolahan.Yang ada hanyalah system pemerintahan.Ujian untuk menjabat sebagai pemerintah memang sudah lama berpengaruh besar pada sasaran dan muatan pendidikan cina dari segala tingkatan.Ujian ini adalah salah satu kesempatan untuk menduduki jabatan pemerintahan, khususnya pemuda cina bercita-cita tinggi yang bukan keturunan bangsawan maupun keluarga kaya.
Ujian untuk menjadi pejabat pemerintahan sudah bermula sejak zaman pra-konfisius, sekitar awal periode hsia dan shang. Terkadang ujian tersebut digunakan sebagai pengganti system pendidikan dan terkadang bertindak sebagai pelengkap pada institusi pendidikan tinggi. Cendikian sung kembali menegaskan bahwa the four books dan the five classic harus tetap menjadi inti pendidikan seorang sarjana. Tahap-tahap berikut ini menunjukan jalur yang lazim ditempuh cedekiawan cina yang sukses sejak abad 17 hingga abad 20 :
1)      Ujian masuk ditingkat local
2)      Ujian masuk gelar pertama, diadakan di ibukota wilayah
3)      Ujian untuk mendapat gelar kedua, chu jen diadakan di ibukota propinsi.
4)      Ujian tingkat nasional untuk meraih gelar chin shih di adakan di ibukota Negara
5)      Ujian yang dilakikan oleh kaisar. Calon-calonyang berhasil akan memperoleh jabatan dan akan memasuki dinas pemerintahan.
Pengaruh Kristen dan barat
Kontak eksistensi pertama di cina dengan gagasan spiritual dan pendidikan barat merupakan hasil usaha misonaris katholik dan prostestan eropa. Sejumlah tokoh greja Kristen yang paling berpengalaman mendatangi cina, mislnya pndeta agung Jesuit francis Xavier dan matthew ricci. Abad 17 barangkali adalah abad yang paling menguntungkan bagi para misionaris katholik cina.Misionaris Jesuit pertama kali tiba di cina melalui makao pada abad 16 dan snagat piawai dalam menarik pemeluk baru. Misonari Jesuit berupaya  mempelajari pengetahuan cina sekaligus menjadi guru Kristen.
Upaya misionari katholik menjadi terusik ketika pada 1704, paus memperkuat pernyataan inkuisisi yang melarang orang Kristen mengikuti tatacara konfisuis atau upacara pemujaan leluhur.Pembubaran serkat Jesuit pada 1773 menambah panjang daftar kemalangan greja katholik di cina.Persebaran misi prostestan baru dimulai setelah menunggu usainya perang besar ( 1839-1844 dan 1856- 1860).

Bahasa dan Ilmu Pengetahuan
Bahasa Cina memainkan peran penting dan khas dalam ilmu pengetauan dan pendidikan karena dua alas an utama yang bersejarah. Pertama, selama bertahun-tahun, bahasa sastra Cina-bahasa tulisan yang menggunakan para sarjana zaman modern maupun zaman kuno menjadi bahsa yang digunakan secara terbatas dan kebanyakan tersisih dari kehidupan sehari-hari. Gaya satra yang sangat kaku dan singkat mulanya dikembangkan untuk menghemat upaya-upaya yang tidak perlu. Sehingga dikemudian hari, gaya bicara ilmiah menjadi lebih santai, sarana teknik penulisan pun diperkenalkan, namun bentuk bahasa sastra tidak mengalami perubahan. The Classics sangat diagungkan sehingga banyak aliran ilmuwan meniru gaya bahasanya.
Alasan kedua mengapa bahasa memiliki hubungan penting dengan ilmu pengetahuan di Cina adalah kompleksitasnya. Sebagaian bahasa Cina ideografis dan sebagian lagi fonetis. Para ilmuwan meyakini, semula karakter (huruf) dalam bahasa Cina memang melambangkan bunyi, sekarang seluruh karakter bahasa Cina memang melambangkan bunyi, namun sekarang bahasa Cina harus dianggap sebagai pictogram, ideogram, dan fonogram. Dengan demikian, satu halaman karakter Cina terdiri dari unit-unit terpisah.
Kondisi bahasa Cina semakin diperumit ketika karakter-karakter sederhana yang hanya memiliki satu makna digabungkan dengan karakter lain untuk menciptakan makna baru. Seperti yang dikatakan Fairbank :
Bagian-bagian dalam bahasa Cina itu sendiri sederhana. Bahasa Cina menjadi sulit karena ada begitu banyak bagian, begitu banyak makna dan kiasan yang harus diingat.
Masalah lain yang muncul dari sifat dasar bahasa Cina disebabkan oleh bentuknya yang hemat dan kurangnya karakter yang melambangkan gagasan modern. Masalah pertama mulai nampak ketika diketahui bahwa dua karakter saja kerap mengungkapkan sebuah gagasan yang memerlukan kalimat panjang dalam bahasa Inggris. Bentuk yang hemat dan ringkas itu menyebabkan pengaburan makna dan salah penafsiran sehingga menjadi penyebab tidak jelasnya makna The Chinese Classics. Bentuk yang hemat, ditambah dengan kegagalan menyesuaikan kosakata dengan tuntunan modern, telah menunjukan bahwa bahasa Cina tidak memadai untuk menyampaikan gagasan yang sudah umum bagi sebuah masyarakat modern.
Orang Cina moden diperkirakan harus mengetahui minimal 3000 karakter hanya untuk mendapat predikat bebas buta huruf saja, sementara seorang sarjana harus menguasai sekitar 30.000 karakter. Dengan demikian, di satu sisi, kompleksitas bahasa dan gaya sastranya yang formal telah memisahkan sarjana Cina dari dunia luar, dan di sisi lain menghabiskan begitu banyak waktu sehingga hanya sedikit energy yang tersisa bagi pelajaran-pelajaran Cina untuk mempelajar bahasa baru atau minat lain.
Pendidikan di Masa Republik
Selama abad 19, dengan berat hati Cina membuka pintunya bagi orang-orang Barat. Setelah pecah beberapa perang dengan tentara Barat, sema pejabat Cina kecuali yang paling keras kepala, menyadari perlunya dilakukan perubahan besar jika Cina ingin memperoleh tempat terhormat di antara Negara-negara dunia. Awalnya, cendikiawan Cina menuntut agar ilmu pengetahuan Barat dapat dikuasai dengan baik oleh para cendikiawan terdahulu, sedangkan pelajar-pelajar Cina hanya perlu mendalami The Classics untuk menemukan semua konsep ilmiah yang penting.
Kenaifan sikap pejabat Cina tampak jelas pada sebuah peristiwa yang terjadi di tahun 1872. Saat itu 120 pelajar Cina dikirim ke Amerika Serikat untuk belajar ilmu pengetahuan Amerika, ini merupakan tanggapan atas tuntutan gigih seorang sarjana muda Cina beberapa tahun sebelumnya. Elemen-elemen yang lebih progresif berharap agar pelajar-pelajar itu ketika kembali akan mempelopori gebrakan menuju modernisasi. Namun ditunjukan dengan sikap para pejabat dalam masa itu, sejumlah langkah diambil untuk meyakinkan agar para pelajar tidak dicemari oleh gagasan-gagasan dan ilmu pengetahuan Barat. Puncaknya, sarjana Konfusius Klasik juga ikut mengawal kelompok pelajar tersebut untuk memastikan moral mereka tidak rusak oleh gagasan-gagasan Amerika.
Sampai akhir abad 19, Cina masih enggan mengambil langkah-langkah drastic yang diperlukan ntuk menempatkan lembaga-lembaganya di atas landasan ilmiah. Namun, ada dua peristiwa yang meramalkan revolusi abad 20. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1895, Cina dikalahkan dalam perang oleh bekas muridnya, jepang, dan menjadi penghinaan besar bagi rakyat Cina. Peristiwa kedua pada tahun 1898, dibawah pengaruh sekelompok kecil pembaharu yang penuh semangat, kaisar dipaksa mengeluarkan serangkaian dekrit komperhensif yang meliputi hamper semua segi kehidupan masyarakat Cina yang terkendali, termasuk perombakan system ujian pejabat pemerintahan dan memperkenalkan aplikasi ilmiah. Namun langkah ini dianggap terlalu drastis oleh para konservatif di lingkungan kaisar. Untuk mempertahankan diri dari infiltrasi lanjutan gagasan Barat, Tz’u His kembali dari peristirahatan untuk melancarkan coup d’etat ang berhasil
Awal Mula Sistem Modern
System pendidikan modern Cina diresmikan dalam masa kekuasaan kaum konservatif yang terakhir. Sebuah komisi nasional mengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang kemudian menghasilkan rencana sistematis pengembangan pendidikan. Rencana tersebut dirancang tahun 1903, meliputi peraturan struktur organisasi baru berupa system pendidikan multijalur dengan jalur akademik meliputi sekolah dasar lima tahun, sekolah menengah lima tahun, sekolah tinggi tiga tahun, dan universitas. Sekolah dikontrol dan diawasi oleh Kementrian Pendidikan yang dibentuk tahun 1903. Setelah terbentuk, Kementrian Pendidikan melepaskan diri dari hubungan edukasional dengan Mentri Kebudayaan. Kurikulum semua tingkat dalam system pendidikan baru ini sebagian besar masih The Classic, namun beberapa bahasa asing dan pelajaran Barat mulai diperkenalkan pada tiap tingkat.
Pemerintahan Tz’u His tidak bertahan lama karena gelombang perubahan tak terbendung lagi. Ketidakpuasan atas pemerintahan monarki Cina memuncak pada tahun 1912 dengan berdirinya Negara  republik. Selama satu setengah dasawarsa berikutnya, tokoh-tokoh revolusioner berusaha mengenalkan kepada rakyat, prinsip-prinsip yang melandasi pemerintahan baru tersebut, serta berdamai dengan golongan pemberontak, namun tak banyak berhasil. Komintang dari partai politik yang didirikan Sun Yat Sen, pendiri partai republic Cina yang telah mengalami perombakan, secara bertahap di bawah kepemimpinan kilk militer muda yang dipimpin Chiang Kai Shek, secara paksa mulai mencanagkan semacam persatuan di Cina.meningkatnya stabilitas politik menghasilkan kemajuan ekonomi dan industry serta berbagai bidang lainnya, dan Cina tampak akan mengalami renaisans kecil. Namun rencana ini sekonyong-konyong terhenti karena pecah perang dengan Jepang pada 1937
Tujuan pertama pemerintahan republic adalah persatuan national dan kekuatan militer.hasil penting dari penggunaan luas gagasan-gagasan asing dalam mengimplementasikan tujuan nasional adalah penggabungan antara militarism dan pendidikan. Kegiatan yang diseponsori sekolah, seperti ruang kelas dibuat bernuansa setengah militer. Pelatihan militer diwajibkan di lembaga pendidikan menengah dan tinggi. Cina sedang mengalami perubahan, dari negeri pejabat-sarjana menjadi negeri pelajar-prajurit.
Kemajuan dan Masalah yang Muncul
Mereka yang membentuk arah politik dan filsafat republic tidak melihat adanya konflik antara tujuan nasionalis dengan tujuan demokratis. Pada 1924 Sun Yat Sen mengumumkan rencana San Min Chi I (tiga asas Rakyat), yang meliputi sasaran nasionalisme, demokrasi, dan sumber nafkah rakyat.
Dr. Sun menegaskan, ketiga asas yang diusulkannya itu serupa dengan asas yang dinyatakan oleh Abraham Lincon. Namun, dalam mendefinisikan “sumber nafkah rakyat, Dr Sun menggunakan istilah sosialisme dan komunisme, serta mengusulkan perlunya penyetaraan kepemilikan tanah dan regulasi modal guna menerapkan asas tersebut.
Tujuan-tujuan tersebut disetujui oleh pelaku-pelaku pendidikan. Mereka pun berupaya menyesuaikan diri dengan tujuan pendidikan Negara. Kesadaran akan nilai kebudayaan dan ras bangsa sendiri. Disiplin dan kepatuhan pada hokum pemerintah republic ditekankan pendidikan ilmiah mendapat status resmi dari pemerintah suatu respek baru diarahkan pada kaum buruh. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan baru, para pendidik Cina berulang kali meneladani Amerika dan para pendidiknya yang progresif. Selama tahun-tahun idealistis pasca perang Dunia I, Jhon Dewey pada khususnya menggerakan imajinasi pemuda Cina melalui analisanya dan slogan-slogannya.
Masalah bahasa yang berbelit-belit menjadi hambatan dalam meluaskan kesempatan pendidikan dan memupuk nasionalisme. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut pemerintah  Cina mendorong gerakan untuk pengajaran di sekolah untuk semua pelajaran dilakukan dalam bahasa yang baku. Pengadopsian bahasa Mandarin sebagai bahasa resmi pengajaran di tingkat dasar merupakan langkah besar dalam menciptakan bahasa bersama bagi masyarakat Cina. Langkah-langkah mempersatukan bahasa tulisan juga berhasil sebagian . Alphabet fonetis dukembangkan dengan persetujuan pemerintah dan digunakan secara luas di sekolah maupun literature popular. Pengembangan ttulisan fonetis ini bukan mengganti karakter Cina tetapi untuk membakukan percakapan. Terakhir dengan tidak adanya lagi dukungan pemerintah, gengsi bahasa sastra yang sulit dan bertele-tele merosot tajam.
Pendidikan bagi semua kalangan tidak pernah menjadi tujuan Konfusianisme ataupun gerakan ideologis lain yang berkuasa di masa pra-Republic Cina. Mayoritas pembaruan pendidikan yang dipaparkan sejauh ini ternyata tidak membawa hasil yang cukup dalam, ini terjadi karena selama masa Republik terus-menerus terjadi perebutan kekuasaan intern yang menghambat pengawasan dan pelaksanaan pendidikan. Namun pandangan kearah kondisi ada setiap tingkat pendidikan, pendidikan para guru, serta control administrasi pendidikan dapat dijadikan sebagai landasan perspektif untuk menelaah perubahan yang dibawa komunisme pasca Perang Dunia II.
Pendidikan Dasar. Menurut sejarah, pendidikan dasar kurang di perhatikan dalam agenda pendidik Cina disbandingkan pendidikan menengah dan universitas. Dalam ketergesa-gesaannya untuk segera menghasilkan pemeimpin, Cina pada awal 1870 mendirikan lembaga pendidikan tinggi modern, namun baru pada awal abad 20, peran penting sekolah dasar mendapat pengakuan.
Sejak tahun 1920, di bawah Kementrian Pendidikan, dicanangkan rencana jangka panjang untuk memperluas kesempatan pendidikan dasar bagi setiap anak di Cina. Waktu pelaksanaan rencana ini terus berubah dan ketika Perang Cina-Jepang pada 1937, wajib belajar masih belum terwujud. Meskipun jumlah murid sekolah dasar mengalami peningkatan dua kali lipat antara tahun 1915 dan 1930.
Kelemahan dan permasalahaan yang bertumpuk-tumpuk menimpa pendidikan dasar Cina pada 1930-an menggakibatkan banyak kekurangan yang umum terjadi di semua tingkat pendidikan di Cina. Pertama, metode pembiayaan sekolahn dasar menghambat pencapaian tujuan pendidikan universal. Uamh yang didapat melalui pajak tidak cukup untukmenjalankan sekolah.
Kelemahan utama kedua dari sekolah dasar di Cina terletak pada kurikulum dan metode. Sejumlah langkah telah diambil pada awal pemerintahan republic guna menghapuskan The Classic dan memasukan kurikulum modern, tetapi guru-guru Cina tidak memiliki pemahaman professional untuk menjalankan kurikulum baru itu seperti yang seharusnya.
Singkatnya, sekolah dasar di bawah pemerintahan republic paling tidak sudah meningkatkan kemampuan baca tulis semipraktis, namun hamper-hampir tidak dapat berfungsi sebagai pendidikan terakhir padahal, pendidikan dasar bagi mayoritas siswa merupakan pendidikan terakhir.
Pendidikan Menengah. Semasa pemerintahan republic republic, pendidikan menegah merupakan sebutan bagi institusi yang dirancang untuk tiga tujuan yang berbeda, yaitu sekolah menengah umum atau sekolah menengah akademik yang menuju ke universitas, kemudian dua kelompok sekolah menengah terakhir, yaitu sekolah guru dan berbagai macam sekolah kejuruan. Lama pendidikan di sekolah kejuruan bervariasi, mulai dari dua hingga enam tahun, tergantung ketrampilan yang di ajarkan. Sekolah guru mendidik guru sekolah dasar dengan lama pendidikan tiga sampai lima tahun. Setelah direvisi pada tahun 1922, sekolah menengah umum atau akademik deselenggarakan dengan tiga tahun pertama untuk pendidikan umum dan tiga tahun selanjutnya untuk penjurusan.
Banyak kelemahan yang terdapat pada sekolah menengah. Pengajaran yang kaku lebih mengutamakan hafalan dari pada menumbuhkan rassa ingin tau siswa. Tradisi kuat pendidikan di Cina yang menganggap rendah materi praktis dan kejuruan, semakin menghalangi sekolah menengah untuk mengembangkan barbagai program.
Pendidikan Tinggi. Setelah diperbaharui pada tahun 1922, lama pendidikan institusi perguruan tinggi di Cina umumnya adalah empat tahun. Pendidikan tinggi diperjelas pada tahun 1929 dengan adanya pendefinisian tiga jenis institusi, yaitu sekolah tinggi swasta, dan sekolah tinggi teknik
Pendidikan Keguruan. Profesi guru di Cina secara garis besar muncul bersamaan dengan pengenalan system pendidikan modern menjelang abad 20. Sekolah guru umum mendidik guru sekolah dasar tinggi, sedangkan institusi pendidikan lain dirancang untuk mempersiapkan guru taman kanak-anak dan sekolah dasar rendah. Namun pada prakteknya, kebanyakan guru sekolah dasar adalah pria dan wanita muda yang hanya mengenyam sekolah menangah umum selama satu atau dua tahun tanpa menerima pendidikan profesi.
Pengawasan dan Administrasi. Tradisi panjang Cina yang mempertahan kan kepemimpinan pemerintah namun memberikan kebebasan kepada daerah. Kementrian Pendidikan melakukan pengawasan langsung atas sekolah-sekolah nasional.
Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dibagi-bagi pula di antara tingkat administrasi yang berbeda. Pendidikan tinggi dibiayai dari anggaran belanja Negara sedangkan sekolah menengah dan dasar sebagian besar mengandalkan tunjangan dari khas propinsi dan distrik
Meskipun pemerintah propinsi dan distrik banyak memikul tanggung jawab dalam melaksanakan upaya pendidikan, desentralisasi control sangat rendah. Dengan bergulirnya pemerintahan republic, salah sau factor yang terbukti menyulitkan upaya tokoh-tokoh pendidikan di Cina adalah berbagai jenis institusi pendidikan Jepang dan Barat terutama Amerika yang sudah di transfer ke Cina. Institusi barat ini menuai banyak kritikan karena tidak memiliki akar budaya di negeri Cina yang agraris, dan tidak memiliki fasilitas maupun staf yang berkualitas.
Sekolah-sekolah “asing” yang banyak dibawa misionaris Kristen juga menuai kritikan, baik dari para pendidik yang dating berkunjung maupun pendidik pribumi. Namun kritikan itu lebih banyak diyunjukan pada aktivitas misionaris daripada kekecewaan atas kurikulum sekolah misi.bahkan asosiasi pemuda Cina menyatakan  “Bahwa kami menolak keras pendidikan Kristen yang merusak semangat nasional rakyat kita dan di selenggarakan dengan berlandaskan program kebudayaan untuk meruntuhkan peradaban Cina”. Dengan demikian para mahasiswa menunjukan sikap keras mereka kepada ideology”asing” dan semangat mereka untuk menunjukan karakter bangsa.
Sikap anti Kristen kebanyakan pemuda dan cendikiawan Cina tersebut mungkin ada kaitannya dengan larangan-larangan pemerintah Cina dalam dua dasawarsa setelah berdirinya Negara republic. Akhirnya 1920-an, gerakan anti-Kristen dalam sejumlah peristiwa meletus menjadi kekerasan. Banyak misionaris dan pengikut Kristen Cina terbunuh oleh kelompok ekstrim. Menjelang 1930, sebagian besar misionaris protestan meninggalkan daerah pedalaman menuju pusat-pusat kota yang lebih aman.
Pendidikan sebagai Media Komunise
Kedatangan Komunisme di Cina tidak berarti pemutusan hubungan sama sekali dengan kecenderungan social yang telah ada di masa republic. Dalam tahun 1930-an dan 1940-an, ketika Komunis dan Kuomintang saling meraih kekuasaan.
Sejak awal, kaum komunis memperlihatkan keinginan untuk mendobrak dengan cara baru. Pada tahun 1927 Mao Tse tung menjadi tokoh penting dalam pemberontakan petani propinsi Hunan. Mao menemukan bahwa konfusianisme telah menempatkan rakyat Cina ke dalam system otoritas yang buruk.
Keempat system otoritas tersebut harus di hapus karena dianggap bisa menghambat agenda komunis. Dengan demikian sebelum tahun 1930, sudah diambil sejumlah langkah awal dalam rangka merubah Cina menjadi sebuah “pemerintahan dictator oleh rakyat”
Peranan Baru
Pendidikan sudah memainkan peran dominan dalam agenda kaum komunis sejak awal mula kegiatan signifikan mereka, bahkan saat himpunan petani masih berusaha merebut kekuasaan dari golongan atas. Ketika Cina jatuh ke tangan Kmunis, para petinggi Komunis segera mencurahkan upaya guna menyediakan lebih banyak pendidikan untuk anak-anak dan program bebas buta huruf untuk orang dewasa.
Dengan kecenderungannya yang bersifat praktis kaum komunis mengambil beberapa langkah spesifik guna memastikan pendidikan dapat digunakan sebagai sarana langsung untuk mencapai sarana social, dan material.
Ada unsur khas komunis yang langsung Nampak pada kebijakan pendidikan Cina selama dasawarsa sesudah daratan Cina dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah komunis. Salah satunya adalah menekankan hubungan sekolah dengan “kehidupan”, lebih tepat.
Unsur kedua khas komunis yang terdapat pada kebijakan pendidikan Cina adalah memasukan ideology politik ke sekolah secara konsisten. Sarana politik, para guru terpaksa jauh lebih hati-hati daripada muridnya. Karena para guru, setidaknya guru sekolah menengah dan dosen, kerapkali dicurigai karena berpendidikan tinggi.
Maka, sejak komunis berkuasa atas daratan Cina, secara politik pendidikan diorientasikan dan diintegrasikan dengan kerja. Untuk peran baru bagi sekolah itu, komite pusat partai komunis pada tahun1958 menempatkan empat prinsip sebagai pedoman.