DAFTAR ISI

Supported by Seowaps

Minggu, 20 Maret 2016

“IMPERIALISME BARAT DI DUNIA TIMUR”

IMPERIALISME BARAT DI DUNIA TIMUR


DISUSUN UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATA KULIAH
SEJARAH KAJIAN PERADABAN ISLAM, BARAT DAN TIMUR
DOSEN PENGAMPU: Asep Daud K, S.Pd, M.Ag.

Oleh:
Restu Ikhtian Prayogo
(1301020017)



PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016

IMPERIALISME BARAT KE DUNIA TIMUR
1.      Kehidupan bangsa Eropa pada Abad Pertegahan

Sejak runtuhnya Kerajaan Romawi Barat tahun 476 M. Eropa mengalami zaman kegelapan (Dark Age). Terjadi banyak kekacauan didalam masyarakat seperti mengalami berbagai wabah penyakit, kondisi tersebut mengakibatkan kehidupan masyarakat Eropa saat itu taat beragama (relights). Mereka tidak memikirkan hidup masa kini (dunia). Mereka hanya memikirkan hidup setelah mati, sehingga pada saat itu, muncul semboyan momenta mori (ingat akan kematian). Aktivitas kehidupan mereka ditunjukan kepada kesalahan jiwa yang dikhususkan untuk keakhiratan. Alat untuk mencapai itu semua adalah agama. Oleh karena itu, banyak didirikannya biara-biara untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Tokoh pendiri biara pertama adalah Beneedicus dari Nursia.
Aktivitas di biara, selain beribadah juga mengerjakan pekerjaan tangan, seperti menulis, mencangkul, dsb. Kepala biara disebut Abi/Prioks (laki-laki), dan Abdis/Priotes (wanita). Untuk memenuhikebutuhan hidupnya mereka mendapatkannya sendiri dan pemberian dari rakyat.

2.      Perang Salib (1096-1296)
Perang salib merupakan gelombang ekspedisi militer kaum Nasrani untuk merebut Palestina dari kaum muslim yang berlangsung pada Abad Pertengahan, Palestina yang terletak di sepanjang Pantai Timur Mediterania disebut juga Tanah Suci dan merupakan wilayah penting bagi umat Nasrani, karena disanalah Yesus Kristus dilahirkan. Ekspedisi militer dari eropa barat terbagi dalam gelombang besar diantara tahun 1096-1270 M. Pada saat itu, kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik eropa barat sedang berkembang pesat.Perang salib sendiri merupakan bagian penyebaran agama Kristen secara luas. Para raja, bangsawan, ribuan ksatria, dan para petani turut serta dalam perang salib.
Mereka mempunyai dua tujuan utama, pertama menguasai Palestina dan kedua melindungi kekaisaran Byzantium, sebuah kekaisaran Kristen di Yunani.namun, banyak juga orang yang mengikuti perang untuk meningkatkan kekuasaan, wilayah, dan kekayaannya. Mereka memenangkan beberapa pertempuran dan mendirikan kerajaan Kristen sepanjang Pantai Timur Mediterania, tetapi tidak bertahan lama. Walaupun demikian, perang salib membawa hikmah berupa peningkatan hubungan perdagangan dan usaha lainnya.

3.      Renaissance dan humanisme
Terjadinya penjelajahan samudera tidak lepas dari perkembangan eropa lainnya seperti adanya Renaissance, humanism, dan aufklarung yang memunculkan pemikiran-pemikiran perdikan tentang dunia baru. Ada dua penafsiran mengenai pengertian Renaissance, pertama dilihat dari suku katanya, re = kembali/sekali lagi, naissance= kelahiran, maka yang dimaksud “kelahiran kembali” adalah kebudayaan kuno masa Perocles (sekitar tahun 450 SM), dikembangkan dan dimunculkan kembali pada abad ke-14 dan 17. Pada saat itu, sifat manusia (masyarakat Eropa) dengan sifat-sifat manusia hamper sama semasa Pericles dan Augustus.
Pengertian kedua, Renaissance adalah sebuah aliran kerohanian di Eropa pada abad ke-14, yang merupakan perubahan besar dari cara hidup manusia pada abad pertengahan. Perubahan tersebut adalah pada saat manusia bebas dari ikatan (aturan agama/gereja) yang mengekang kehidupan rakyat dari, dari hal tersebut munculah paham Humnisme. Humanisme berasal dari kata humanis berarti manusia. Paham ini berusaha menempatkan manusia sebagai pribadi yang mandiri (berdiri sendiri, bebas dan bertanggungjawab).
Lahirnya Renaissance dan Humanisme di Eropa pada abad ke-14 didorong oleh beberapa factor. Pertama, Italia, setelah perang salib Italia muncul sebagai pusat perdagangan dan mencapai tingkat kemakmuran. Pelabuhan-pelabuhan dagang seperti Genoa, Venezia, Pisa, merupakan Bandar perdagangan antara Eropa dengan Dunia Timur. Kota-kota tersebut merupakan “Republik” yang berdiri sendiri (polis). Kedua, jatuhnya Konstatinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani. Peristiwa ini menyebabkan para pujangga dari Byzantium pindah ke Italia, terutama ke kota-kota dagang. Mereka membawa hasil karya seni zaman dahulu, kemudian berkat perlindungan dan bantuan dari para pedagang, sumber-sumber tersebut menjadi bahan inspirasi bagi perkembangan aliran Renaissance.
Ketiga, munculnya kaum Borjuis, yaitu warga kota yang menjadi pedagang. Sebagai pengusaha kaya, kelompok ini merupakan pendukung utama lahirnya Renaissance dan Humanisme. Selain berusaha untuk merombak tradisi lama yang bercorak feodalisme dan gerejani. Mereka juga memberikan biaya kepada para pujangga untuk mengembangkan ide-ide serta paham mereka.
Gerakan Renaissance mulai berkembang di Italia abad ke-14, kemudian berkembang ke Prancis, German, Inggris, dan Negara-negara Eropa lainnya. Zaman Renaissance merupakan putaran balik kehidupan dari abad pertengahan. Manusia pada zaman Renaissance mengembangkan sifat individualis dan keduniawian. Meskipun demikian, bukan berarti manusia pada saat itu antiagama, hanya pandangan hidupnya beralih keduniawian. Hal tersebut terlihat dengan adanya semboyan Carpe dien yang artinya petiklah hari itu, perbuatlah apa yang kau hendaki.
Selain diikuti paham humanis, gerakan Renaissance pun diikuti oleh perkembangan lain seperti zaman Aufklarung (zaman pencerahan). Aufklarung adalah berkembangnya alam pemikiran manusia yang mengarah pada unsure realistis atau kearah kenyataan. Pada zaman Aufklarung ditemukan beberapa cirri, sebagai pola pemikiran manusia saat itu, yakni :
a.       Adanya penduniawian agama
b.      Keyakinan pada pemikiran rasional
c.       Adanya paham serbaguna (utilitarianisme)
d.      Optimisme dan percaya diri sendiri

Pada perkembangan berikutnya, muncullah perubahan besar dan cepat (revolusi) dalam konsep berpikir. Hal itu, diperlihatkan dengan munculnya penemuan Niclous Corpenicus tentang teori Heliosentris (Helios = matahari, Centrum = pusat) artinya tata surya yang berpusat pada matahari. Teori Heliosentris ini sekaligus membantah teori lama yang bersifat Geosentris (Geos = Bumi, Centrum = Pusat) artinya tata surya berpusat pada bumi. Ajaran geosentris ini datar seperti sebuah gereja, ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh gereja sebagai salah satu ajaran resmi oleh para penganut gereja katolik, kekuasaan gereja sedemikian besar, sehingga masyarakat terpelajar merasa sangat terikat. Mereka kemudian berupaya untuk melepaskan diri dari aturan-aturan gereja.
Teori Heliosentris tersebut kemudian dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan dari Italia, Galileo Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop yang dapat mempelajari gugusan-gugusan bintang Bima Sakti. Karena ide dan gagasan mereka bertentangan dengan ajaran gereja, mereka dihukum tahanan rumah. Galileo menghabiskan waktunya selama 10 tahun, yang terakhir dalam status tahanan rumah sampai akhir hayatnya.
4.      Penjelajahan Samudera beserta akibatnya
Perkembangan pemikiran baru, dari Copernicus dan Galileo di Eropa, mengubah pandangan masyarakatnya, tentang keberadaan bumi. Pemikiran, Copernicus dan Galileo menyatakan dunia ini bulat dan matahari sebagai pusat tata surya Pemikiran itu mendorong orang-orang Eropa untuk mengarungi lautan mencari daerah baru. Selain itu, berbagai penemuan baru seperti kompas, peta-peta bumi yang lebih baik, pembuatan kapal-kapal yang lebih baik, dan penggunaan mesin telah semakin memperkuat niat mereka untuk segera melakukan penjelajahan samudra tersebut. Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa hanya mendapat hasil dagangan di pusat-pusat pelabuhan Asia Barat. Barang dagangan yang diperoleh berasal dari India, Cina, Jepang, dan AsiaTenggara (diantaranya Indonesia).
Keuntungan yang diperoleh bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat, sangat sedikit Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang dagangan dengan sangat mahal. Oleh karena itu, orang-orang Eropa berkeingjnan mencari barang dagangan dari pusatnya. Dengan cara seperti itu, mereka berharap memiliki keuntungan yang berlipat ganda, Kemudian, jatuhnya kota Konstantinopel mendorong orang-orang Eropa untuk mencari rempah-rempah di wilayah Dunia Timur. Sebelum Konstantinopel jatuh, Venezia dan Genoa (Italia) sudah memegang peran monopoli perdagangan rempah-rempah di Laut Tengah,
Bangsa Eropa yang datang ke Dunia Timur pun pada dasamya dilatar belakangi oleh beberapa faktor idealisme. Faktor idealisme itu adalah pertama, mencari kekayaan (Gold). Bangsa Eropa datang ke Dunia Timur adalah mencari rempah-rempah yang merupakan suniber kekayaan yang sangat penting dan laku di pasaran Eropa. Kedua, mencari kejayaan (Glory), setelah mendapatkan daerah rempah-rempah akan dibentuk satu bentuk penguasaan di daerah tersebut guna mencapai kejayaan. Ketiga, menyebarkan agamaNasrani (Gospel). Tujuan berikutnya adalah memerangi kekuasaan Islam dan menyebarkan agama Nasrani.
Keinginan untuk mengurangi atau menjelajahi samudera semakin besar, ketika muncul buku karangan Marcopolo, berjudul Imago Muadi (Citra Dunia) dan IP Millione (Sejuta Keajaiban). Dalam kedua buku itu dijelaskan tentang kekayaan yang berlimpah di negeri Timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku Marcopolo itu memberikan satu motivasi bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi Samudra.
a.       Berdasarkan waktu timbulnya
Imperialisme kuno yang muncul sekitar tahun 1500 M. Semboyan imperialisme kuno yaitu gold, gospel, dan glory. Imperialisme modern yang berlangsung setelah revolusi industri berkembang di Inggris (abad XIX). Tujuan utamanya adalah mengembangkan perekonomian, karena negara yang sedang membangun industri memerlukan bahan mentah dan daerah untuk memasarkan hasil industrinya.
b.      Berdasarkan tujuan penguasaan seperti imperialisme politik, imperalisme ekonomi, imperialisme kebudayaan, dan imperialisme militer.
Atas dasar faktor-faktor di atas, sejak abad ke-15 bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda berlayar untuk menemukan Dunia Timur yang disebutnya sebagai "daerah-daerah baru" di seberang lautan. Penjelajahan samudra itu ternyata di kemudian hari akan menimbulkan malapetaka bagi negeri-negeri di belahan Dunia Timur termasuk Indonesia, yaitu dengan munculnya kolonialisme dan imperialisme. Secara luas kolonialisme dapat diartikan sebagai suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asainya. Daerah itu kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayah mereka. Dengan demikian, kolonialisme merupakan suatu sistem yang digunakan sebuah negara dalam rangka menjalankan politik pendudukan atau penjajahan terhadap negara lain. Dalam perkembangannya bentuk kolonialisme dapat dibedakan menjadi : koloni penduduk, koloni eksploitasi, koloni kelebihan penduduk, dan koloni deportasi. Imperialisme merupakan suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain, penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintah jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Adapun para pelopor penjelajahan samudera tersebut antara lain:
A.    Bangsa Portugis
1.      Bartholomeo Diaz deNovaez, tahun 1486 sampai di ujung SelatanBenua Afiika yang kemudian dikenal dengan Tanjung Harapan.
2.      Vasco da Gama, yang diutus Raja Manuel I (1469 - 1521) untuk memimpin ekspedisi ke dunia timur. Pada bulan Mi 1497, ia meninggalkan Lisabon berlayar melalui Tanjung Verde dan tiba di Tanjung Harapan pada 22 November 1497, kemudian mendarat di Calicut India pada tahun 1498. Di setiap daerah yang dilaluinya ia menancapkan tanda bahwa daerah tersebut menjadi kekuasaan Portugis dengan mendirikan benteng.
3.      Alfonso d'Albuquerque (1453 - 1515), pelaut dan menjadi gubernur Portugis di Asia, ia berhasil merebut kota pelabuhan kunci jalur pelayaran ke India, kemudian tahun 1510 ia mengacaukan jalur perdagangan antara Arab dan India dan menaklukkan Goa. Pada tahun 1511 ia berhasil merebut Malaka yang merupakan pelabuhan paling ramai di Asia Tenggara, dan tahun 1512 armada Portugis sampai di Temate. Pedro Alvarez Cabral pada 22 April 1500 berhasil menguasai Brazilia
4.      Vasco da Gama, yang diutus Raja Manuel I (1469 - 1521) untuk memimpin ekspedisi ke dunia timur. Pada bulan Mei 1497, ia meninggalkan Lisabon berlayar melalui Tanjung Verde dan tibadi Tanjung Harapan pada 22 November 1497, kemudian mendarat di Calicut India pada tahun 1498. Di setiap daerah yang dilaluinya ia menancapkan tanda bahwa daerah tersebut menjadi kekuasaan Portugis dengan mendirikan benteng.
5.      Alfonso d'Albuquerque (1453 - 1515), pelaut dan menjadi gubernur Portugis di Asia, ia berhasil merebut kota pelabuhan kunci jalur pelayaran ke India, kemudian tahun 1510 ia mengacaukan jalur perdagangan antara Arab dan India dan menaklukkan Goa. Pada tahun 1511 ia berhasil merebut Malaka yang merupakan pelabuhan paling ramai di Asia Tenggara, dan tahun 1512 armada Portugis sampai di Temate. Pedro Alvarez Cabral pada 22 April 1500 berhasil menguasai Brazilia
B.     Bangsa Spanyol
1.      Christophorus Columbus (1451 - 1506), adalah pelaut asal Italia yang terkenal karena telah menemukan jalan ke benua Amerika (1492), tetapi dia tidak pemah menginjakkan kakinya di benua tersebut, hanya sampai kepulauan Bahama, Cuba, Yamaica, dan Haiti di laut Karibia, Amerika Tengah dengan menggunakan tiga buah kapal, yaitu Santa Maria, La Pinta, dan Nina yang merupakan hadiah dari Ratu Spanyol Isabella.
2.      Ferdinand Magelhaens, mengawali pelayarannya pada 10 Agustus 1519 dengan lima buah kapal menyusuri pantai Amerika Selatan dan sampai di Filipina tahun 1521, kemudian melanjutkan pelayarannya ke kepulauan Maluku. Ia merupakan pelaut terbesar yang berhasil membuktikan bahwa bumi benar-benar bulat, dan ia juga banyak mempersembahkan negeri baru sebagai koloni Spanyol, di antaranya Filipina yang dikuasai Spanyol sejak 1521 sampai 1898.
3.      Hernando Cortez (1485 -1547), pada tahun 1518 berhasil menguasai daerah Mexico.
4.      Fransisco Pizarro (1475 -1541), melalui ekspedisinya yang spektakuler dari tahun 1522-1531, ia berhasil menguasai hampir seluruh Amerika Latin seperti Peru, Chili, Bolivia, dan Equador.


DAFTAR PUSTAKA

http://husnitkj2.blogspot.co.id/2012/10/kedatangan-bangsa-eropa-ke-dunia-timur.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar