“IMPERIALISME BARAT DI
DUNIA TIMUR”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATA KULIAH
SEJARAH KAJIAN PERADABAN
ISLAM, BARAT DAN TIMUR
DOSEN PENGAMPU: Asep Daud K, S.Pd, M.Ag.
Oleh:
Restu Ikhtian Prayogo
(1301020017)
PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
IMPERIALISME BARAT KE DUNIA TIMUR
1.
Kehidupan bangsa
Eropa pada Abad Pertegahan
Sejak runtuhnya Kerajaan
Romawi Barat tahun 476 M. Eropa mengalami zaman kegelapan (Dark Age). Terjadi
banyak kekacauan didalam masyarakat seperti mengalami berbagai wabah penyakit,
kondisi tersebut mengakibatkan kehidupan masyarakat Eropa saat itu taat
beragama (relights). Mereka tidak memikirkan hidup masa kini (dunia). Mereka
hanya memikirkan hidup setelah mati, sehingga pada saat itu, muncul semboyan
momenta mori (ingat akan kematian). Aktivitas kehidupan mereka ditunjukan
kepada kesalahan jiwa yang dikhususkan untuk keakhiratan. Alat untuk mencapai
itu semua adalah agama. Oleh karena itu, banyak didirikannya biara-biara untuk
memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin mengabdikan seluruh hidupnya
kepada Tuhan. Tokoh pendiri biara pertama adalah Beneedicus dari Nursia.
Aktivitas di biara, selain
beribadah juga mengerjakan pekerjaan tangan, seperti menulis, mencangkul, dsb.
Kepala biara disebut Abi/Prioks (laki-laki), dan Abdis/Priotes (wanita). Untuk
memenuhikebutuhan hidupnya mereka mendapatkannya sendiri dan pemberian dari
rakyat.
2.
Perang Salib
(1096-1296)
Perang salib merupakan
gelombang ekspedisi militer kaum Nasrani untuk merebut Palestina dari kaum
muslim yang berlangsung pada Abad Pertengahan, Palestina yang terletak di
sepanjang Pantai Timur Mediterania disebut juga Tanah Suci dan merupakan
wilayah penting bagi umat Nasrani, karena disanalah Yesus Kristus dilahirkan.
Ekspedisi militer dari eropa barat terbagi dalam gelombang besar diantara tahun
1096-1270 M. Pada saat itu, kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik eropa barat
sedang berkembang pesat.Perang salib sendiri merupakan bagian penyebaran agama
Kristen secara luas. Para raja, bangsawan, ribuan ksatria, dan para petani turut
serta dalam perang salib.
Mereka mempunyai dua tujuan
utama, pertama menguasai Palestina dan kedua melindungi kekaisaran Byzantium,
sebuah kekaisaran Kristen di Yunani.namun, banyak juga orang yang mengikuti
perang untuk meningkatkan kekuasaan, wilayah, dan kekayaannya. Mereka
memenangkan beberapa pertempuran dan mendirikan kerajaan Kristen sepanjang
Pantai Timur Mediterania, tetapi tidak bertahan lama. Walaupun demikian, perang
salib membawa hikmah berupa peningkatan hubungan perdagangan dan usaha lainnya.
3.
Renaissance dan
humanisme
Terjadinya penjelajahan
samudera tidak lepas dari perkembangan eropa lainnya seperti adanya
Renaissance, humanism, dan aufklarung yang memunculkan pemikiran-pemikiran perdikan
tentang dunia baru. Ada dua penafsiran mengenai pengertian Renaissance, pertama
dilihat dari suku katanya, re = kembali/sekali lagi, naissance= kelahiran, maka
yang dimaksud “kelahiran kembali” adalah kebudayaan kuno masa Perocles (sekitar
tahun 450 SM), dikembangkan dan dimunculkan kembali pada abad ke-14 dan 17.
Pada saat itu, sifat manusia (masyarakat Eropa) dengan sifat-sifat manusia
hamper sama semasa Pericles dan Augustus.
Pengertian kedua,
Renaissance adalah sebuah aliran kerohanian di Eropa pada abad ke-14, yang
merupakan perubahan besar dari cara hidup manusia pada abad pertengahan.
Perubahan tersebut adalah pada saat manusia bebas dari ikatan (aturan
agama/gereja) yang mengekang kehidupan rakyat dari, dari hal tersebut munculah
paham Humnisme. Humanisme berasal dari kata humanis berarti manusia. Paham ini
berusaha menempatkan manusia sebagai pribadi yang mandiri (berdiri sendiri,
bebas dan bertanggungjawab).
Lahirnya Renaissance dan
Humanisme di Eropa pada abad ke-14 didorong oleh beberapa factor. Pertama,
Italia, setelah perang salib Italia muncul sebagai pusat perdagangan dan
mencapai tingkat kemakmuran. Pelabuhan-pelabuhan dagang seperti Genoa, Venezia,
Pisa, merupakan Bandar perdagangan antara Eropa dengan Dunia Timur. Kota-kota
tersebut merupakan “Republik” yang berdiri sendiri (polis). Kedua, jatuhnya
Konstatinopel tahun 1453 ke tangan Turki Usmani. Peristiwa ini menyebabkan para
pujangga dari Byzantium pindah ke Italia, terutama ke kota-kota dagang. Mereka
membawa hasil karya seni zaman dahulu, kemudian berkat perlindungan dan bantuan
dari para pedagang, sumber-sumber tersebut menjadi bahan inspirasi bagi
perkembangan aliran Renaissance.
Ketiga, munculnya kaum
Borjuis, yaitu warga kota yang menjadi pedagang. Sebagai pengusaha kaya,
kelompok ini merupakan pendukung utama lahirnya Renaissance dan Humanisme.
Selain berusaha untuk merombak tradisi lama yang bercorak feodalisme dan
gerejani. Mereka juga memberikan biaya kepada para pujangga untuk mengembangkan
ide-ide serta paham mereka.
Gerakan Renaissance mulai
berkembang di Italia abad ke-14, kemudian berkembang ke Prancis, German,
Inggris, dan Negara-negara Eropa lainnya. Zaman Renaissance merupakan putaran
balik kehidupan dari abad pertengahan. Manusia pada zaman Renaissance
mengembangkan sifat individualis dan keduniawian. Meskipun demikian, bukan
berarti manusia pada saat itu antiagama, hanya pandangan hidupnya beralih
keduniawian. Hal tersebut terlihat dengan adanya semboyan Carpe dien yang artinya
petiklah hari itu, perbuatlah apa yang kau hendaki.
Selain diikuti paham
humanis, gerakan Renaissance pun diikuti oleh perkembangan lain seperti zaman
Aufklarung (zaman pencerahan). Aufklarung adalah berkembangnya alam pemikiran
manusia yang mengarah pada unsure realistis atau kearah kenyataan. Pada zaman
Aufklarung ditemukan beberapa cirri, sebagai pola pemikiran manusia saat itu,
yakni :
a.
Adanya
penduniawian agama
b.
Keyakinan pada
pemikiran rasional
c.
Adanya paham
serbaguna (utilitarianisme)
d.
Optimisme dan percaya
diri sendiri
Pada
perkembangan berikutnya, muncullah perubahan besar dan cepat (revolusi) dalam
konsep berpikir. Hal itu, diperlihatkan dengan munculnya penemuan Niclous
Corpenicus tentang teori Heliosentris (Helios = matahari, Centrum = pusat) artinya
tata surya yang berpusat pada matahari. Teori Heliosentris ini sekaligus
membantah teori lama yang bersifat Geosentris (Geos = Bumi, Centrum = Pusat)
artinya tata surya berpusat pada bumi. Ajaran geosentris ini datar seperti
sebuah gereja, ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh gereja sebagai
salah satu ajaran resmi oleh para penganut gereja katolik, kekuasaan gereja
sedemikian besar, sehingga masyarakat terpelajar merasa sangat terikat. Mereka
kemudian berupaya untuk melepaskan diri dari aturan-aturan gereja.
Teori
Heliosentris tersebut kemudian dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan dari
Italia, Galileo Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop yang dapat mempelajari
gugusan-gugusan bintang Bima Sakti. Karena ide dan gagasan mereka bertentangan
dengan ajaran gereja, mereka dihukum tahanan rumah. Galileo menghabiskan
waktunya selama 10 tahun, yang terakhir dalam status tahanan rumah sampai akhir
hayatnya.
4.
Penjelajahan
Samudera beserta akibatnya
Perkembangan pemikiran baru, dari
Copernicus dan Galileo di Eropa, mengubah pandangan masyarakatnya, tentang
keberadaan bumi. Pemikiran, Copernicus dan Galileo menyatakan dunia ini bulat
dan matahari sebagai pusat tata surya Pemikiran itu mendorong orang-orang Eropa
untuk mengarungi lautan mencari daerah baru. Selain itu, berbagai penemuan baru
seperti kompas, peta-peta bumi yang lebih baik, pembuatan kapal-kapal yang
lebih baik, dan penggunaan mesin telah semakin memperkuat niat mereka untuk
segera melakukan penjelajahan samudra tersebut. Faktor ekonomi merupakan faktor
paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sebelum
menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa hanya mendapat hasil
dagangan di pusat-pusat pelabuhan Asia Barat. Barang dagangan yang diperoleh
berasal dari India, Cina, Jepang, dan AsiaTenggara (diantaranya Indonesia).
Keuntungan yang diperoleh bangsa
Eropa dengan membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat, sangat sedikit
Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang dagangan dengan sangat mahal.
Oleh karena itu, orang-orang Eropa berkeingjnan mencari barang dagangan dari
pusatnya. Dengan cara seperti itu, mereka berharap memiliki keuntungan yang
berlipat ganda, Kemudian, jatuhnya kota Konstantinopel mendorong orang-orang
Eropa untuk mencari rempah-rempah di wilayah Dunia Timur. Sebelum
Konstantinopel jatuh, Venezia dan Genoa (Italia) sudah memegang peran monopoli
perdagangan rempah-rempah di Laut Tengah,
Bangsa Eropa yang datang ke Dunia Timur
pun pada dasamya dilatar belakangi oleh beberapa faktor idealisme. Faktor
idealisme itu adalah pertama, mencari kekayaan (Gold). Bangsa Eropa datang ke
Dunia Timur adalah mencari rempah-rempah yang merupakan suniber kekayaan yang
sangat penting dan laku di pasaran Eropa. Kedua, mencari kejayaan (Glory),
setelah mendapatkan daerah rempah-rempah akan dibentuk satu bentuk penguasaan
di daerah tersebut guna mencapai kejayaan. Ketiga, menyebarkan agamaNasrani
(Gospel). Tujuan berikutnya adalah memerangi kekuasaan Islam dan menyebarkan
agama Nasrani.
Keinginan untuk mengurangi atau
menjelajahi samudera semakin besar, ketika muncul buku karangan Marcopolo,
berjudul Imago Muadi (Citra Dunia) dan IP Millione (Sejuta Keajaiban). Dalam
kedua buku itu dijelaskan tentang kekayaan yang berlimpah di negeri Timur (Cina
dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku
Marcopolo itu memberikan satu motivasi bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi
Samudra.
a. Berdasarkan
waktu timbulnya
Imperialisme kuno yang muncul
sekitar tahun 1500 M. Semboyan imperialisme kuno yaitu gold, gospel, dan glory.
Imperialisme modern yang berlangsung setelah revolusi industri berkembang di
Inggris (abad XIX). Tujuan utamanya adalah mengembangkan perekonomian, karena
negara yang sedang membangun industri memerlukan bahan mentah dan daerah untuk
memasarkan hasil industrinya.
b. Berdasarkan
tujuan penguasaan seperti imperialisme politik, imperalisme ekonomi,
imperialisme kebudayaan, dan imperialisme militer.
Atas dasar faktor-faktor di atas,
sejak abad ke-15 bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda berlayar untuk menemukan Dunia Timur yang disebutnya sebagai
"daerah-daerah baru" di seberang lautan. Penjelajahan samudra itu
ternyata di kemudian hari akan menimbulkan malapetaka bagi negeri-negeri di belahan
Dunia Timur termasuk Indonesia, yaitu dengan munculnya kolonialisme dan
imperialisme. Secara
luas kolonialisme dapat diartikan sebagai suatu sistem pemukiman warga suatu
negara di luar wilayah induknya atau negara asainya. Daerah itu kemudian
dinyatakan sebagai bagian wilayah mereka. Dengan demikian, kolonialisme
merupakan suatu sistem yang digunakan sebuah negara dalam rangka menjalankan
politik pendudukan atau penjajahan terhadap negara lain. Dalam perkembangannya
bentuk kolonialisme dapat dibedakan menjadi : koloni penduduk, koloni
eksploitasi, koloni kelebihan penduduk, dan koloni deportasi. Imperialisme merupakan
suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain,
penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintah jajahan atau dengan
menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Adapun
para pelopor penjelajahan samudera tersebut antara lain:
A.
Bangsa Portugis
1.
Bartholomeo Diaz
deNovaez, tahun 1486 sampai di ujung SelatanBenua Afiika yang kemudian dikenal
dengan Tanjung Harapan.
2.
Vasco da Gama, yang
diutus Raja Manuel I (1469 - 1521) untuk memimpin ekspedisi ke dunia timur.
Pada bulan Mi 1497, ia meninggalkan Lisabon berlayar melalui Tanjung Verde dan
tiba di Tanjung Harapan pada 22 November 1497, kemudian mendarat di Calicut
India pada tahun 1498. Di setiap daerah yang dilaluinya ia menancapkan tanda
bahwa daerah tersebut menjadi kekuasaan Portugis dengan mendirikan benteng.
3.
Alfonso d'Albuquerque
(1453 - 1515), pelaut dan menjadi gubernur Portugis di Asia, ia berhasil
merebut kota pelabuhan kunci jalur pelayaran ke India, kemudian tahun 1510 ia
mengacaukan jalur perdagangan antara Arab dan India dan menaklukkan Goa. Pada
tahun 1511 ia berhasil merebut Malaka yang merupakan pelabuhan paling ramai di
Asia Tenggara, dan tahun 1512 armada Portugis sampai di Temate. Pedro Alvarez
Cabral pada 22 April 1500 berhasil menguasai Brazilia
4.
Vasco da Gama, yang
diutus Raja Manuel I (1469 - 1521) untuk memimpin ekspedisi ke dunia timur.
Pada bulan Mei 1497, ia meninggalkan Lisabon berlayar melalui Tanjung Verde dan
tibadi Tanjung Harapan pada 22 November 1497, kemudian mendarat di Calicut
India pada tahun 1498. Di setiap daerah yang dilaluinya ia menancapkan tanda
bahwa daerah tersebut menjadi kekuasaan Portugis dengan mendirikan benteng.
5.
Alfonso d'Albuquerque
(1453 - 1515), pelaut dan menjadi gubernur Portugis di Asia, ia berhasil
merebut kota pelabuhan kunci jalur pelayaran ke India, kemudian tahun 1510 ia
mengacaukan jalur perdagangan antara Arab dan India dan menaklukkan Goa. Pada tahun
1511 ia berhasil merebut Malaka yang merupakan pelabuhan paling ramai di Asia
Tenggara, dan tahun 1512 armada Portugis sampai di Temate. Pedro Alvarez Cabral
pada 22 April 1500 berhasil menguasai Brazilia
B.
Bangsa Spanyol
1. Christophorus
Columbus (1451 - 1506), adalah pelaut asal Italia yang terkenal karena telah
menemukan jalan ke benua Amerika (1492), tetapi dia tidak pemah menginjakkan
kakinya di benua tersebut, hanya sampai kepulauan Bahama, Cuba, Yamaica, dan
Haiti di laut Karibia, Amerika Tengah dengan menggunakan tiga buah kapal, yaitu
Santa Maria, La Pinta, dan Nina yang merupakan hadiah dari Ratu Spanyol
Isabella.
2. Ferdinand
Magelhaens, mengawali pelayarannya pada 10 Agustus 1519 dengan lima buah kapal
menyusuri pantai Amerika Selatan dan sampai di Filipina tahun 1521, kemudian
melanjutkan pelayarannya ke kepulauan Maluku. Ia merupakan pelaut terbesar yang
berhasil membuktikan bahwa bumi benar-benar bulat, dan ia juga banyak
mempersembahkan negeri baru sebagai koloni Spanyol, di antaranya Filipina yang
dikuasai Spanyol sejak 1521 sampai 1898.
3. Hernando
Cortez (1485 -1547), pada tahun 1518 berhasil menguasai daerah Mexico.
4. Fransisco
Pizarro (1475 -1541), melalui ekspedisinya yang spektakuler dari tahun
1522-1531, ia berhasil menguasai hampir seluruh Amerika Latin seperti Peru,
Chili, Bolivia, dan Equador.
DAFTAR
PUSTAKA
http://husnitkj2.blogspot.co.id/2012/10/kedatangan-bangsa-eropa-ke-dunia-timur.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar